Home Uncategorized Baris NEET: Pusat mencari laporan kebocoran kertas dari Polisi Bihar, kata sumber

Baris NEET: Pusat mencari laporan kebocoran kertas dari Polisi Bihar, kata sumber

34
0
Baris NEET: Pusat mencari laporan kebocoran kertas dari Polisi Bihar, kata sumber

Kementerian Pendidikan Persatuan telah memerintahkan Unit Pelanggaran Ekonomi (EOU) Kepolisian Bihar untuk menyerahkan laporan rinci tentang dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan Tes Kelayakan Nasional sekaligus Masuk (sarjana) 2024 di Patna, kata sumber kepada India Today.

Menurut sumber tersebut, EOU telah menyiapkan daftar lengkap bukti terkait kebocoran kertas NEET-UG 2024.

EOU diharapkan dapat menyampaikan informasi terkait alat bukti dalam persidangan kasus NEET UG 2024 yang sedang berlangsung di Mahkamah Agung.

Menurut sumber tersebut, barang bukti terkait kebocoran kertas tersebut antara lain kertas soal yang terbakar, lembaran OMR, nomor buklet, cek bank bertanggal, telepon seluler berformat yang ditemukan dari mafia pembocor kertas, dan dokumen para calon.

Selain itu, EOU juga memiliki informasi mengenai lokasi di mana calon disuruh menghafal kertas soal. Kemungkinan besar mereka akan menyampaikan pengakuan para kandidat yang terlibat dalam kebocoran dokumen tersebut kepada Kementerian Pendidikan dan Mahkamah Agung.

KASUS KEBOCORAN KERTAS NEET UG 2024 DI MAHKAMAH AGUNG

Pada tanggal 18 Juni, Mahkamah Agung mengatakan kepada Pusat dan Badan Pengujian Nasional (NTA) bahwa segala ketidaksesuaian dalam pelaksanaan ujian NEET UG 2024 harus segera ditangani. “Jika ada 0,001 persen kelalaian di pihak siapa pun, hal itu harus ditangani secara menyeluruh. Semua masalah ini tidak boleh dianggap sebagai litigasi yang merugikan,” kata Hakim Vikram Nath dan SVN Bhatti.

Sidang Mahkamah Agung berikutnya atas kebocoran makalah NEET UG 2024 rencananya akan digelar pada 8 Juli.

Banyak permohonan diajukan ke pengadilan tinggi untuk meminta perintah untuk membatalkan hasil NEET UG 2024 dan melakukan kembali ujian masuk, mengklaim kebocoran kertas dan malpraktik dalam ujian yang dilakukan pada 5 Mei.

Awal bulan ini, NTA mengatakan kepada pengadilan tertinggi bahwa penilaian dari total 1.563 kandidat yang diberi “tanda rahmat” sebagai kompensasi atas hilangnya waktu yang diderita saat tampil untuk tes masuk akan dibatalkan. Para kandidat akan mendapat kesempatan untuk muncul kembali dalam ujian, tambah agensi tersebut.

“Ujian akan dilakukan pada 23 Juni dan hasilnya akan diumumkan sebelum 30 Juni,” katanya.

Diterbitkan oleh:

Akhilesh Nagari

Diterbitkan di:

20 Juni 2024

Source link