Mekah – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi lebih baik dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Arab Saudi: Sebagian Besar Korban Meninggal Jemaah Haji Tak Berizin
“Saya melihat dan juga setelah saya bertanya ke berbagai pihak, juga kepada jamaah mereka berkesimpulan ya, secara umum penyelenggaraan ibadah haji tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas di Makkah, Arab Saudi, Kamis, 19 Juni 2024.
Pria yang juga Naib Amirul Hajj 2024 ini mengapresiasi penyelenggaraan ibadah haji yang melibatkan banyak pihak, bukan hanya Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan TNI-Polri.
Baca Juga:
Diduga Sindir Raffi-Nagita saat Haji, Kartika Putri dan Habib Usman Diserang Netizen
Puncak Haji, Demi Keamanan, Jamaah Patuhi Waktu Lempar Jumrah
Menurut dia, kesuksesan ini bukan atas nama Kementerian Agama semata, tetapi juga kementerian-kementerian lain yang terlibat.
Baca Juga:
Momen Haru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Mencium Hajar Aswad dan Multazam Jadi Sorotan Netizen
Bahkan ia mengaku tidak akan sanggup dalam mengurusi ekosistem penyelenggaraan haji, karena banyak indikator yang mesti dipenuhi dan dipersiapkan.
“Kalau saya yang jadi menteri agama enggak sanggup saya—maaf saja, ya. Memang enggak sanggup saya mengikuti; jadi Dirjen Haji pun juga enggak sanggup saya, terus terang, ya,” katanya.
Anwar juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi serta kerja keras para petugas haji sehingga penyelenggaraan haji bisa berjalan baik.
Anwar tidak membayangkan fisik para petugas haji yang seperti tidak kenal lelah menyelesaikan pekerjaannya, bahkan sampai 24 jam.
“Kesimpulan saya ya, kalau fisik mereka itu enggak kuat ya repot juga bisa amburadul. Jadi, saya terus terang berterima kasih kepada mereka,” kata dia.
Kendati demikian, Anwar mengatakan ketika ada kritik atau masukan dari berbagai pihak jangan dianggap angin lalu. Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan harus menjadikannya sebagai masukan untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun depan.
“Menurut saya sah-sah saja (mengkritik) dan Kementerian Agama tidak usah panas kupingnya mendengar kritik. Tapi yang jelas Kementerian Agama harus bisa mendengarkan dan kemudian juga menjelaskan kepada masyarakat serta berupaya untuk bergerak ke arah kesempurnaan,” katanya. (ant)
Halaman Selanjutnya
“Kalau saya yang jadi menteri agama enggak sanggup saya—maaf saja, ya. Memang enggak sanggup saya mengikuti; jadi Dirjen Haji pun juga enggak sanggup saya, terus terang, ya,” katanya.