Rapper Detroit Icewear Vezzo baru-baru ini menjadi pusat kontroversi setelah sesi foto dengan mantan Presiden Donald Trump memicu reaksi luas. Di antara pengkritiknya adalah aktris dan komedian Amanda Seales, yang tidak menahan diri untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya. Sebagai tanggapan, Icewear Vezzo awalnya melancarkan serangan pedas terhadap Seales tetapi segera mencabut pernyataannya setelah percakapan dengannya.
Kontroversi bermula ketika Icewear Vezzo memposting foto bersama Donald Trump saat mantan presiden tersebut berkunjung ke Detroit akhir pekan lalu. Langkah ini tidak disukai banyak orang, termasuk Amanda Seales, yang melalui Instagram menyuarakan keprihatinannya. Dalam video yang ditujukan kepada Icewear Vezzo dan pihak lain yang tampaknya mendukung Trump, Seales mengkritik mereka karena bergaul dengan individu yang ia yakini telah menyebabkan kerugian bagi komunitas kulit hitam.
Seales mengutuk mereka yang mengambil “foto bersama orang-orang yang telah secara aktif merugikan kita sebagai sebuah komunitas,” dengan alasan bahwa tindakan tersebut tidak sama dengan menyusup ke garis musuh untuk melakukan perubahan. Dia menolak anggapan bahwa menyesuaikan diri dengan tokoh-tokoh kontroversial seperti Trump akan mengangkat siapa pun ke status pemimpin hak-hak sipil seperti Martin Luther King Jr. Seales mendesak orang-orang ini untuk menyelaraskan diri dengan “orang-orang nyata” dan menghadapi tokoh-tokoh tersebut dengan agenda substantif. daripada mencari persetujuan dangkal.
Dalam tanggapan panas yang diposting ke Instagram Stories-nya, Icewear Vezzo menyebut Amanda Seales sebagai “orang aneh” dan “gadis kecil yang berbohong”. Dia mengkritiknya karena berbicara menentangnya, menuduhnya tidak melakukan apa pun untuk masyarakat tetapi menghancurkannya dengan kedok aktivisme. Vezzo lebih lanjut menuduh Seales sebagai “orang yang berpura-pura” dan “penuh dengan seks,” dan memintanya untuk berhenti memfitnah pria kulit hitam.
Namun, Icewear Vezzo segera berubah pikiran. Dia menghapus postingan agresifnya dan mengeluarkan permintaan maaf, menjelaskan bahwa dia telah berbicara dengan Seales dan menyelesaikan perbedaan mereka. “Saya berbicara dengan Amanda bahwa itu semua adalah cinta,” tulisnya, mengakui bahwa dia telah bereaksi berlebihan. Vezzo menyatakan penyesalannya atas kata-kata kasarnya dan menekankan pentingnya dialog konstruktif dan perbedaan pendapat yang saling menghormati. “Tidak terlalu serius, dia berhak berpendapat,” ujarnya. “Saya hanya ingin kita berhenti memikirkan hal terburuk tentang satu sama lain sebelum berbincang dan juga belajar untuk saling tidak setuju.”
Insiden ini menyoroti ketegangan dan perbedaan sudut pandang dalam komunitas kulit hitam mengenai cara berinteraksi dengan tokoh politik kontroversial. Meskipun beberapa pihak, seperti Seales, memandang hubungan apa pun dengan tokoh-tokoh seperti Trump sebagai hal yang merugikan, pihak lain, seperti Icewear Vezzo, mungkin melihat adanya potensi dialog dan perubahan. Pertukaran pendapat antara Vezzo dan Seales ini menggarisbawahi perlunya pembicaraan yang terbuka dan saling menghormati untuk mengatasi masalah-masalah kompleks ini.
Pada akhirnya, perubahan cepat Icewear Vezzo dari konfrontasi ke konsiliasi berfungsi sebagai pengingat akan nilai komunikasi dan pemahaman, bahkan di tengah perselisihan yang tajam. Dengan menarik kembali kemarahannya dan mencari titik temu, ia menunjukkan kesediaan untuk tumbuh dan terlibat secara konstruktif—sebuah pelajaran yang dapat diterapkan di luar konflik ini.