Pemerintah pada hari Jumat menerbitkan dekrit tersebut dalam Berita Resmi Persatuan yang berisi pedoman pembaruan 20 konsesi distribusi listrik yang akan berakhir antara tahun 2025 dan 2031.
Aturan tersebut telah disampaikan Kementerian Pertambangan dan Energi sehari sebelumnya, setelah melalui proses diskusi panjang dengan perusahaan di segmen distribusi dan agen lain di bidang ketenagalistrikan.
Kontrak baru untuk 20 pemegang konsesi, yang mencakup lebih dari 60% pasar distribusi energi Brasil, memiliki peraturan yang lebih ketat terkait dengan kualitas penyediaan layanan kepada konsumen, dengan hukuman yang lebih berat bagi perusahaan jika terjadi ketidakpatuhan.
Para pemegang konsesi yang tidak mencapai, selama dua tahun berturut-turut, tingkat peraturan kualitas pasokan energi dan manajemen ekonomi-keuangan dapat memasuki proses berakhirnya kontrak – sebuah alternatif yang saat ini sulit dilakukan.
Distributor yang gagal mematuhi indikator peraturan mereka mungkin juga akan dikenakan pembatasan pembayaran dividen dan bunga atas ekuitas oleh badan pengawas Aneel, dengan menghormati batasan hukum minimum.
Aturan juga dimasukkan dalam kontrak baru yang menyesuaikan penghitungan indikator regulasi dengan realitas konsesi bagi distributor yang beroperasi di area yang dianggap kompleks dan dengan pembatasan pengoperasian tim demi alasan keselamatan, seperti Light dan Enel Rio.
