Beberapa orang tewas termasuk enam petugas polisi setelah orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah sinagoga, sebuah Gereja Ortodoks, dan sebuah pos polisi di Rusia.
Orang-orang bersenjata menembaki sebuah sinagoga dan gereja di Derbent malam ini, serta sebuah pos polisi di Makhachkala, keduanya di wilayah Dagestan Rusia, menurut kementerian dalam negeri Rusia.
Sejauh ini 12 orang terluka dalam serangan tersebut dan dua penyerang tewas.
Ada juga laporan dari kantor berita Rusia bahwa seorang pendeta terbunuh di gereja tersebut.
Beberapa penyerang ditahan di sebuah gedung di Derbent, yang sedang dipersiapkan polisi untuk diserbu, menurut Telegram.
Para penyerang lainnya terlihat melarikan diri dari lokasi kejadian dengan menggunakan mobil.
Komite anti-teroris nasional Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi kontra-teroris sedang berlangsung untuk mencari pria bersenjata di Makhachkala dan Derbent.
Derbent adalah rumah bagi komunitas besar Yahudi dan gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan api dan asap mengepul dari sinagoga dan gereja.
Pos penyerangan polisi di Makhachkala terletak sekitar 120 km dari Derbent, di mana suara tembakan terdengar oleh para saksi mata.
Sinagoga di Derbent dibakar akibat serangan itu, menurut kantor berita Reuters.
Kepala Republik Dagestan Sergei Melikov mengatakan: ‘Malam ini di Derbent dan Makhachkala orang tak dikenal melakukan upaya untuk mengacaukan situasi publik.
‘Petugas polisi Dagestan menghalangi mereka. Berdasarkan informasi awal, ada korban jiwa di antara mereka. Semua layanan bertindak sesuai dengan instruksi… Identitas para penyerang sedang diidentifikasi.’
Dagestan sebelumnya pernah dilanda kekerasan separatis pada tahun 1990an dan 2000an dan merupakan rumah bagi sebagian besar penduduk Muslim.
Namun serangan seperti ini jarang terjadi di wilayah tersebut dan akan mengejutkan masyarakat setempat.
Hubungi tim berita kami dengan mengirim email kepada kami di webnews@metro.co.uk.
Untuk lebih banyak cerita seperti ini, periksa halaman berita kami.
LEBIH: Ilmuwan bom atom yang menjadi ‘mata-mata paling berbahaya dalam sejarah’
LEBIH : Bocah laki-laki, 15 tahun, dipenjara selama lima tahun di Rusia karena menentang Putin dan perang Ukraina
LEBIH: Putin kembali membuat ancaman nuklir terhadap Barat – meski menjatuhkan tiga bom di wilayahnya sendiri
Dapatkan berita terkini, cerita menyenangkan, analisis, dan banyak lagi yang perlu Anda ketahui
Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan Google Kebijakan pribadi Dan Ketentuan Layanan menerapkan.