Dua siswa telah ditangkap karena diduga menyetrum seorang siswa Sekolah Komprehensif Angkatan Udara berusia 15 tahun, Kaduna yang diidentifikasi sebagai Blaise Felix.
Mendiang Felix, seorang yatim piatu, dikabarkan kehilangan orang tuanya pada tahun 2013.
Menurut sebuah sumber, dua orang yang berada di balik aksi tersebut telah ditangkap dan saat ini ditahan di fasilitas penahanan yang dirahasiakan.
Felix diduga dibunuh oleh dua siswa Sekolah Menengah Atas (SS3) sekolah di asrama Pangkalan TNI AU di Mando, Kaduna.
Jenazah almarhum disebut telah dititipkan di kamar jenazah sambil menunggu selesainya penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematiannya.
Angkatan Udara Nigeria, pemilik sekolah tersebut tutup mulut, namun seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap keadaan seputar insiden tersebut.
Seorang sumber mengatakan kepada salah satu koresponden kami bahwa insiden itu terjadi pada 19 Juni 2024 di mana dua siswa SS3 mengundangnya ke kamar mereka untuk menghukumnya tetapi akhirnya diduga membunuhnya.
“Yang saya dapat, kedua siswa SS3 yang baru saja menyelesaikan WAEC dan sedang menunggu ujian NECO mengundang Felix yang merupakan Asisten Kepala Sekolah ke salah satu ruangannya untuk menghukumnya.
“Saya mengetahui bahwa dua mahasiswa SS3 yang diduga berada di balik aksi tersebut telah ditangkap,” tambah sumber tersebut.
Ketua Persatuan Orang Tua-Guru (PTA) sekolah tersebut, menuduh bahwa “Felix meninggal akibat dihukum oleh siswa SS3 yang melakukan penyambungan listrik secara ilegal di dalam ruangan dan siswa yang meninggal tersebut bersentuhan dengan ranjang besi selama kursus. hukuman dan disetrum dan akhirnya meninggal.”
Sementara itu, Angkatan Udara Nigeria telah memulai penyelidikan atas kematian seorang siswa berusia 15 tahun.
Meski tidak menyebut nama mahasiswa tersebut dalam pernyataan tersebut, namun Kepala Staf Udara Marsekal Hassan Abubakar menyatakan sangat sedih atas kejadian tersebut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara NAF, Marsekal Udara Edward Gabkwet, “Kepala Staf Udara, Marsekal Udara Hassan Abubakar dan seluruh keluarga NAF sedih atas kejadian yang menyakitkan dan disayangkan atas kematian mendadak salah satu anggota kami. siswa di Sekolah Menengah TNI Angkatan Udara, Kaduna pada 19 Juni 24.
“Untuk menghindari segala macam spekulasi, saat ini sedang dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap bagaimana, mengapa dan apa sebenarnya penyebab meninggalnya korban.
“Yakinlah bahwa masalah ini berada pada tingkat urgensi yang paling mendesak, dan kami tidak akan berhenti sampai masalah ini terungkap.”
Ia meninggalkan saudara kembarnya yang bersekolah di JSS2 di pesantren yang sama.