Justin Timberlake ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk awal pekan ini, dan dia kini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mereka yang tidak berhenti mempercayainya.
Pada Jumat (21 Juni), pria berusia 43 tahun itu tampil di United Center pada malam pertama dari dua malam di kota Chicago. Selama set, ia meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan kesalahannya sambil menunjukkan rasa cintanya kepada penonton.
“Kami telah bersama melalui suka dan duka, kiri dan kanan,” katanya kepada penonton, yang kemudian memberinya tepuk tangan meriah saat dia terlihat sangat emosional. “Ini merupakan minggu yang berat, tetapi Anda di sini, dan saya di sini.
“Aku tahu terkadang aku sulit untuk dicintai, tetapi kamu tetap mencintaiku kembali.”
“Ini merupakan minggu yang berat” – Justin Timberlake pic.twitter.com/rIp2LZpZHs
— Zach Moss (@zachlmoss) 22 Juni 2024
Pada pertengahan Juni, superstar global ini ditangkap di New York dan didakwa keesokan harinya.
Pelantun “Cry Me A River” itu dihentikan oleh Departemen Kepolisian Sag Harbor setelah dia “terlihat mengoperasikan BMW 2025 menuju selatan di Madison Street, gagal berhenti di tanda berhenti yang dipasang dan gagal mempertahankan jalur perjalanannya.”
Timberlake diduga menolak alat penghisap napas, seperti yang kemudian dinyatakan oleh pengacaranya Edward Burke Jr.: “Tuduhannya adalah satu dakwaan karena dia menolak tes napas. Tuan Timberlake juga didakwa dengan dua tuntutan pengadilan lainnya, melanggar rambu berhenti dan tidak berjalan di jalur lalu lintas yang benar.”
Dia kemudian menambahkan: “[We] berharap untuk membela Tuan Timberlake dengan penuh semangat terhadap tuduhan ini. Dia akan menyampaikan banyak hal pada saat yang tepat. Dia saat ini sedang menunggu penemuan lengkap dari kantor Kejaksaan.”
Laporan polisi mengenai kejadian tersebut menyatakan: “Telah dipastikan bahwa terdakwa mengoperasikan kendaraan tersebut dalam keadaan mabuk, matanya merah dan berkaca-kaca, tercium bau minuman beralkohol yang menyengat dari nafasnya, ia tidak dapat membagi. perhatiannya, bicaranya melambat, kakinya tidak stabil, dan kinerjanya buruk pada semua tes kesadaran lapangan yang distandarisasi.”
Dokumen hukum mengutip perkataan JT: “Saya minum satu martini dan saya mengikuti teman-teman saya pulang.”
Penampilannya di pengadilan berikutnya dijadwalkan pada tanggal 26 Juli, yang juga merupakan saat dia dijadwalkan tampil di Polandia sebagai bagian dari Tur Lupakan Besoknya.