Juni adalah Bulan Kesadaran PTSD.
PTSD, atau gangguan stres pascatrauma, adalah suatu kondisi kesehatan mental yang berkembang pada beberapa orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis.
Siapa pun yang pernah menyaksikan atau mengalami peristiwa traumatis bisa terkena PTSD.
VETERAN DENGAN PTSD MENDAPATKAN MANFAAT ‘SIGNIFIKAN’ DARI ANJING PELAYANAN, STUDI PERTAMA YANG DIDANAI NIH MENEMUKAN
Beberapa penyebab potensial PTSD termasuk perang, bencana alam, penyerangan, atau kecelakaan.
Salah satu kelompok yang sering mengalami PTSD adalah para veteran.
Orang-orang dari segala usia dapat terkena dampaknya. Mereka yang menderita PTSD sering kali mengalami perasaan takut atau stres, meskipun tidak ada bahaya.
Di bawah ini adalah tinjauan lebih dalam tentang PTSD, termasuk gejala, penanganan pemicu, dan pilihan pengobatan umum.
- Apa saja gejala PTSD?
- Siapa yang terkena PTSD?
- Bagaimana cara pulih dari pemicu PTSD?
- Apakah PTSD bisa hilang?
1. Apa saja gejala PTSD?
Ada empat kategori utama gejala yang terkait dengan PTSD, menurut National Institute of Mental Health.
Seseorang harus mengalami semua gejala berikut setidaknya selama satu bulan untuk dapat didiagnosis menderita PTSD, menurut sumber yang sama.
- Setidaknya satu gejala mengalami kembali
- Setidaknya satu gejala penghindaran
- Setidaknya dua gejala gairah dan reaktivitas
- Setidaknya dua gejala kognisi dan suasana hati
Salah satu gejala pengalaman ulang yang paling umum adalah kilas balik. Kilas balik adalah ketika aspek peristiwa traumatis dihidupkan kembali, membuat seseorang merasa peristiwa masa lalu sedang terjadi pada saat itu.
Beberapa gejala terkait pengalaman kembali lainnya termasuk mimpi buruk, serta mendengar atau mencium sesuatu yang menyebabkan orang tersebut mengingat kembali peristiwa tersebut, menurut Pusat Nasional PTSD.
PARA VETERAN BERJALAN 100 MIL DARI MAINE KE MASSACHUSETTS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PTSD: ‘BERUBAH HIDUP SAYA’
Gejala penghindaran mencakup seseorang melakukan hal-hal yang menjauhkan mereka dari peristiwa traumatis. Hal ini bisa berarti menghindari tempat atau kejadian yang mengingatkan kejadian traumatis, berusaha menghindari memikirkan atau membicarakan kejadian tersebut, menghindari orang-orang yang mengingatkan kejadian tersebut, dan selalu merasa perlu untuk tetap sibuk.
Berikutnya, ada gejala yang berkisar pada gairah dan reaktivitas.
Gejala tersebut antara lain menunjukkan perilaku agresif, sulit berkonsentrasi, merasa gelisah, sulit tidur, selalu waspada, menunjukkan perilaku merusak diri sendiri, dan mudah ketakutan.
Terakhir, ada gejala kognisi dan suasana hati. Gejala-gejala tersebut antara lain pikiran negatif tentang diri sendiri dan dunia, perasaan putus asa tentang masa depan, masalah ingatan, kesulitan menjaga hubungan dekat, perasaan terasing dari orang-orang di sekitar, kurang tertarik pada berbagai aktivitas, perasaan bersalah, merasa seperti Anda bisa. tidak mempercayai siapa pun dan merasakan emosi negatif.
2. Siapa yang terkena PTSD?
Siapa pun dapat mengembangkan PTSD pada usia berapa pun, menurut National Institute of Mental Health.
Pusat Nasional PTSD mengatakan kebanyakan orang akan mengalami peristiwa traumatis dalam hidup mereka yang berpotensi menyebabkan PTSD.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR NEWSLETTER GAYA HIDUP KAMI
Perkiraan terbaik dari National Center for PTSD mengungkapkan bahwa lima dari setiap seratus orang dewasa (5%) di Amerika Serikat menderita PTSD pada tahun tertentu. Selain itu, sebagian besar orang yang mengalami peristiwa traumatis tidak akan mengalami PTSD.
Veteran adalah salah satu kelompok yang mengalami PTSD lebih banyak dibandingkan warga sipil pada umumnya, terutama jika mereka ditempatkan di zona perang, menurut sumber tersebut.
3. Bagaimana cara pulih dari pemicu PTSD?
Ada banyak pendekatan berbeda untuk menangani pemicu PTSD.
Beberapa metode umum untuk mengatasi pemicu ketika hal itu terjadi termasuk mempraktikkan berbagai teknik untuk rileks, seperti fokus pada pernapasan, memberikan kenyamanan dengan sesuatu seperti musik, menghabiskan waktu di luar ruangan dan bermeditasi, menurut National Center for PTSD.
Hal lain untuk membantu mengatasi pemicunya adalah curhat kepada seseorang dengan membicarakan perasaan Anda, mencari kelompok dukungan yang terdiri dari orang-orang yang mengalami situasi serupa, dan mencari spesialis.
Baru-baru ini, anjing penolong yang dilatih secara khusus juga telah digunakan untuk membantu meringankan gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang menderita PTSD dalam kasus tertentu.
4. Apakah PTSD bisa hilang?
Tidak semua penderita PTSD memerlukan perawatan medis karena, bagi sebagian besar orang, gejalanya mulai hilang seiring berjalannya waktu, biasanya dalam beberapa minggu dan bulan pertama setelah trauma, menurut National Center for PTSD.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Hal ini tidak berlaku untuk semua orang.
Dalam kasus tertentu, gejalanya bisa berlangsung bertahun-tahun.
Untuk artikel Gaya Hidup lainnya, kunjungi www.foxnews.com/lifestyle
Perawatan umum untuk PTSD adalah psikoterapi, juga disebut terapi bicara, menurut National Institute of Mental Health.
Beberapa bentuk psikoterapi yang umum untuk pengobatan PTSD adalah terapi kognitif dan terapi pemaparan, menurut sumber tersebut.
Kadang-kadang juga ada kebutuhan untuk memberikan obat.