HANYA DI: Penumpang Terdampar di Bandara Barikade Wanita Rivers Sebagai Protes–Wanita dari komunitas Ipo telah memblokir pintu masuk ke bandara Port Harcourt.
Pada pukul 07.30 hari ini, para perempuan dari Ipo yang merupakan salah satu komunitas tuan rumah bandara, memblokir gerbang di bundaran bandara, melambaikan plakat, bernyanyi, meratap, dan bahkan memasak di gerbang, lapor Channels TV.
Beberapa tulisan di spanduk mereka antara lain, ‘Kami Menuntut Hak Warga Negara Kami’, ‘Protes Damai Perempuan Ipo’, dan lain-lain.
Hingga berita ini diturunkan, tindakan mereka telah menyebabkan penumpukan lalu lintas karena penumpang tidak dapat mengakses bandara.
Ini adalah kedua kalinya tahun ini perempuan melakukan protes.
Perlu diingat bahwa mereka melakukan protes pada tanggal 27 Maret tahun ini, namun ditenangkan oleh mantan Ketua Dewan Penguasa Adat Sungai, Sersan Awuse.
Perkembangan ini terjadi ketika Komando Polisi Negara Bagian Rivers, kemarin, memperingatkan terhadap rencana protes yang dilakukan oleh Persatuan Pegawai Pemerintah Daerah Nigeria (NULGE).
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu malam, juru bicara polisi, Grace Iringe-Koko, mengatakan polisi mengetahui adanya protes tersebut.
“Komando Polisi Negara Bagian Rivers telah mengetahui rencana protes yang direncanakan oleh Persatuan Pegawai Pemerintah Daerah Nigeria (NULGE), yang dijadwalkan pada tanggal 24 Juni 2024. Meskipun Komando tersebut mengakui dan menghormati hak untuk berkumpul secara sah, mereka memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa hal ini protes akan disusupi dan dibajak oleh para preman yang berusaha menimbulkan gangguan dan kekacauan di dalam negara.
“Konsekuensinya, Komando sangat menyarankan penyelenggara untuk menunda protes yang direncanakan untuk mencegah kemungkinan gangguan hukum dan ketertiban. “Polisi akan mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan harta benda setiap penduduk di Rivers State. Komando telah berjanji untuk menangkap dan mengadili siapa pun atau kelompok yang berupaya mengganggu perdamaian,” sebagian bunyi pernyataan itu.
Untuk menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat, Komisaris Polisi Negara Bagian Rivers, CP Olatunji Disu, mengatakan dia telah mengerahkan petugas polisi ke sekretariat di 23 Wilayah Pemerintahan Daerah di negara bagian tersebut.
“Para petugas ini akan tetap berada di lokasi masing-masing sampai ancaman gangguan perdamaian dianggap berhenti,” tambah pernyataan itu.
NULGE kemudian menghentikan protes tersebut setelah mendapat peringatan dari polisi.