Komando Polisi Negara Bagian Ogun mengatakan seorang wanita hamil, Rahemat Lateef, yang mengaku telah diculik oleh beberapa pria bersenjata tak dikenal saat pergi ke rumah sakit negara di Ijaiye, Abeokuta untuk melahirkan anak, memalsukan penculikan tersebut.
Komando Kepolisian Negara Bagian, SP Omolola Odutola, mengungkapkan hal ini pada pegangan X-nya.
Odutola mengatakan wanita itu memalsukan penculikan itu setelah dia mengetahui bahwa dia mengalami keguguran lagi untuk menghindari kemarahan suaminya yang tentu saja mengharapkan dia ditidurkan.
Menurut polisi, Rahemat, yang berulang kali mengalami keguguran, melakukan perjalanan ke Negara Bagian Kwara tetapi kemudian kembali ke Abeokuta bersama ayahnya.
Odutola saat memberikan update mengenai kejadian tersebut mengatakan, “Rahemat Lateef yang dilaporkan suaminya diculik, tidak pernah diculik, namun merencanakan perjalanannya ke Negara Bagian Kwara, untuk menghindari murka suaminya, karena dia tetap tidak beruntung akibat keguguran.
“Dia yang merencanakan ceritanya, dia sendiri yang pergi ke Negara Bagian Kwara, dia jauh dari penculikan. Dia mengalami keguguran, frustrasi karena kejadiannya berulang kali, dan takut akan reaksi suaminya, jadi dia mengatur naskahnya. Tim anti-penculikan mulai melacaknya, sampai dia muncul.
“Dia dalam perawatan medis, aman,” tambahnya.
PELUIT Pekan lalu diberitakan bahwa suami Rahemat, Ogunbunmi Lateef, mengatakan dia menerima pesan WhatsApp yang memberitahukan tentang penculikan istrinya.
Juru Bicara Kepolisian, Omolola Odutola, dalam keterangannya telah membenarkan kejadian tersebut namun menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
“Salah satu Ogunbunmi Lateef dari Oke Lantoro melaporkan bahwa istrinya yang sedang hamil akan melahirkan meninggalkan rumah menuju Rumah Sakit Negara Ijaiye Abeokuta.
“Dia menerima pesan WhatsApp yang mengonfirmasi penculikan istrinya oleh pria bersenjata tak dikenal,” kata Odutola.