Delegasi dari Pemerintah Federal dan pimpinan Persatuan Staf Akademik Universitas (ASUU) saat ini sedang mengadakan pertemuan pribadi untuk mengatasi masalah yang sedang berlangsung dan mencegah pemogokan oleh serikat tersebut.
Menurut Kantor Berita Nigeria (NAN), pertemuan tersebut dimulai sekitar pukul 16.30 pada hari Rabu di kantor Menteri Pendidikan Prof. Tahir Mamman.
Tim Pemerintah Federal termasuk Menteri Negara Pendidikan, Dr. Yusuf Sununu, serta pejabat senior kementerian lainnya.
Presiden ASUU, Emmanuel Osodeke, yang memimpin delegasi serikat pekerja, memberitahu wartawan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas masalah yang terus-menerus mempengaruhi universitas dan mencegah usulan aksi mogok.
Dia berkata, “Ada banyak masalah yang belum terselesaikan dalam sistem dan kami percaya bahwa sebelum sekarang, masalah tersebut sudah dapat diatasi.”
‘Masalah tersebut akan diselesaikan sesuai dengan janji Presiden Bola Tinubu dan tidak akan ada pemogokan di sistem universitas. Kami berharap pertemuan ini dapat menyelesaikan beberapa permasalahan tersebut sehingga kita dapat maju sebagai negara dan sistem universitas kita,”
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Prof. Tahir Mamman menyatakan bahwa pertemuan ini akan menjadi kesempatan penting bagi kedua belah pihak untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang berdampak pada sistem universitas.
Prof Mamman mengungkapkan bahwa ASUU sebelumnya telah menyerahkan daftar rinci kekhawatiran dan permasalahan kepada kementerian, yang berdampak baik pada universitas maupun serikat pekerja. Ia menekankan bahwa permasalahan ini memerlukan dialog antara serikat pekerja dan pejabat pemerintah untuk mencegah pemogokan yang mungkin diusulkan oleh serikat pekerja.
Apa yang harus Anda ketahui
ASUU telah memperingatkan bahwa mereka mungkin akan memulai pemogokan nasional karena ketidakmampuan pemerintah federal untuk memenuhi tuntutannya.
Prof Osodeke telah mendesak pemerintah untuk menyelesaikan semua tuntutan serikat pekerja yang belum terselesaikan dalam jangka waktu dua minggu.
Presiden Tinubu dalam kampanyenya berjanji untuk mengatasi permasalahan sistem pendidikan tinggi yang biasanya mengakibatkan aksi mogok oleh serikat staf universitas.
Bagian dari upaya Presiden dalam menyelesaikan permasalahan sistem pendidikan tinggi adalah pengesahan Undang-Undang Akses terhadap Pendidikan Tinggi yang juga dikenal sebagai Undang-Undang Pinjaman Mahasiswa, yang sudah diterapkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, aksi mogok kerja di kalangan staf universitas, baik akademik maupun non-akademik, sudah menjadi hal yang lumrah.
Pada tahun 2020 dan 2021, mahasiswa universitas federal kehilangan waktu sekitar 15 bulan dalam satu tahun akademik untuk melakukan tindakan terhadap isu-isu seperti penggunaan otonomi perguruan tinggi negeri, tunggakan gaji, dan lain-lain.