JAKARTA– Teks kering merupakan bahasa gaul yang muncul belakangan ini. Dry text artinya pesan terasa hambar dan tidak menunjukkan semangat saat bertukar pesan. Tindakan membalas pesan secara singkat menyebabkan seseorang kesal.
Baca Juga:
Hamil, Begini Pesan Nikita Willy untuk Pasangan Pejuang Garis Dua
Apalagi jika dry text terjadi antara pasangan kekasih. Biasanya pihak pria yang kerap mengirim teks singkat kepada kekasihnya. Padahal perempuan selalu bersemangat dalam membahas apapun melalui aplikasi percakapan. Perbedaan itu terkadang berakibat pada perubahan suasana hati perempuan menjadi buruk (bad mood).
Komika Bintang Emon memberikan penjelasan terkait kebiasaan para pria mengirim pesan singkat atau dry text yang membuat jengkel perempuan. Bintang menuturkan alasan pria melakukan dry text karena sudah bawaan lahir alias faktor genetik.
Baca Juga:
Rahasia Bahagia di Usia 50-an, Lakukan Kegiatan Ini
“Cewek ini harus maklum. Cowok teks kering, ngobrol singkat. Itu aja pokoknya, itu genetika,” kata Bintang Emon.
Baca Juga:
Daftar Zodiak yang Paling Sering Overthinking, Apakah Kamu Termasuk?
Pria kelahiran 5 Mei 1996 juga menghimbau perempuan tidak perlu berpikir berlebihan (overthinking) atas tindakan dry text tersebut. Sekali lagi Bintang Emon menegaskan mengirim pesan secara singkat sudah bawaan dari lahir yang tidak bisa diubah.
‘Gak usah dibawa jauh-jauh,’ ngobrolnya seperti itu, bukankah dia sudah mencintaimu?’. Tidak, tidak, Bu, tidak. itulah jarak untuk membawanya. Itu hanya faktor genetik,” tambahnya.
Jika masih tidak percaya, Bintang Emon menyuruh perempuan untuk melihat kebiasaan bapaknya masing-masing yang juga sering melakukan dry text. Bahkan lebih parah karena seiring bertambahnya usia hurufnya semakin berkurang. Ditambah saat ini aplikasi perpesan bisa membalas menggunakan stiker.
Pemilik nama asli Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra menyatakan fungsi chat bagi pria hanya sebatas janjian saja. Sementara untuk mengobrol dilakukan secara tatap muka. Biasanya pria cukup menanyakan posisi temannya, lalu dijawab dan saat itu juga berangkat ke lokasi tersebut.
“Singkat, padat, berangkat,” katanya.
Bintang Emon mengungkapkan musuh utama para pria adalah seseorang yang mengirim pesan dengan jumlah (bubble) yang banyak. Lantaran, baru membalas pesan sebelumnya tetapi sudah muncul bubble chat lainnya.
“Santai, pelan-pelan,” imbuhnya.
Suami Alca Octaviani mencontohkan funding further Indonesia, Soekarno, yang juga mempunyai kebiasaan dry text. Bukti konkritnya adalah naskah teks proklamasi yang dibuat singkat dan tidak bertele-tele dan tertulis jelas, yaitu “…dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.”
“Ada yang selesai baca lalu jawab udah gitu-gitu saja hah disana? hah disana? hah disana? Orang-orang ngobrol tuh seperlunya aja. Ketik panjang untuk bikin wattpad kamu,” tanyanya.
Meskipun Bintang Emon menjelaskan alasan dry text, tetap tidak bisa dibenarkan oleh para perempuan. Terlihat beberapa netizen perempuan memberikan bantahan di kolom komentar di unggahan video berdurasi 1 menit 20 detik.
“Bagi perempuan… Chat itu bernada” kata netizen.
“Gabisa tang.. bgi cwe “iya, ya, dan ya” cuma beda arti” imbuh warganet lain.
“Wanita membaca chat dengan nada bertanya. Posisi titik koma dan icon emote berbeda dari biasanya, bikin overthinking,” imbuh yang lain.
Halaman Selanjutnya
Jika masih tidak percaya, Bintang Emon menyuruh perempuan untuk melihat kebiasaan bapaknya masing-masing yang juga sering melakukan dry text. Bahkan lebih parah karena seiring bertambahnya usia hurufnya semakin berkurang. Ditambah saat ini aplikasi perpesan bisa membalas menggunakan stiker.