Biro Investigasi Pusat (CBI), yang menyelidiki kasus kebocoran kertas soal NEET, telah memulai proses untuk menahan terdakwa untuk diinterogasi di Patna Bihar.
Pada hari Selasa, CBI menyerahkan salinan FIR ke pengadilan khusus di Patna dan meminta agar terdakwa ditahan oleh Unit Pelanggaran Ekonomi (EOU) Polisi Bihar.
Delapan terdakwa telah disebutkan dalam FIR, termasuk Sanjeev Mukhiya, Sikandar Yadavendu, Amit Anand, Ayush Raj, Nitish Kumar, Rakhi, Akhilesh, Bittu.
CBI sedang menyelidiki enam kasus yang terkait dengan kebocoran dokumen NEET. Dari keenam kasus tersebut, masing-masing satu berasal dari Bihar, Gujarat, dan Maharashtra, sementara tiga berasal dari Rajasthan.
Awal pekan ini, EOU menyerahkan FIR setebal 80 halaman ke CBI. Unit Pelanggaran Ekonomi juga menyerahkan laporannya setebal 2.000 halaman kepada badan pusat.
Setelah menerima dokumen, CBI mengunjungi Learn Play School dan Boys Hostel yang terletak di Khemnichak, Patna. Badan tersebut juga menjangkau masyarakat di Patna tempat tersangka utama Sikandar Yadavendu, seorang insinyur junior di dewan kota Danapur, tinggal.
Tim CBI juga mengunjungi wisma pemerintah di Patna tempat kertas soal NEET diduga bocor. Guest house tersebut diduga dipesan untuk Sikandar Yadavendu oleh Ajudan pemimpin RJD Tejashwi Yadav, Pritam.
CBI juga akan menyelidiki peran Sekolah Oasis Hazaribagh. Laporan EOU menyebutkan kotak booklet yang diterima Oasis School telah dirusak.
Peran pengamat Badan Pengujian Nasional (NTA) sekolah, pengawas sekolah dan kepala sekolah telah ditemukan mencurigakan. Seorang staf kurir Blue Dart yang berkantor pusat di Hazaribagh juga melarikan diri.
Menurut sumber EOU, meski kasusnya sudah dilimpahkan ke CBI, petugas tim investigasinya bisa menghadiri sidang Mahkamah Agung pada 8 Juli.