HALIFAX-
Pernikahan mungkin merupakan institusi tertua di dunia, namun pernikahan ini kesulitan beradaptasi dengan tekanan kehidupan modern.
Menurut psikolog terdaftar yang berbasis di Toronto, Adisa Azubuike, pernikahan saat ini lebih sulit dibandingkan satu dekade lalu.
Azubuike telah mempraktikkan psikoterapi dan konseling pasangan menikah selama 25 tahun. Ia mengatakan, permasalahan yang dihadapi pasangan suami istri kini semakin berat.
“Ada lebih banyak gangguan bagi pasangan,” Azubuike mengatakan kepada CTV’s Your Morning“Telepon ada di mana-mana.”
Azubuike mengatakan, lebih umum bagi pasangan untuk menggulir ponsel, sendirian, daripada berjalan bersama atau berbicara.
Azubuike mengatakan, orang-orang juga memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap pernikahan mereka saat ini, karena baik pria maupun wanita menikah di usia yang lebih tua. Menurut Statistik Kanada, usia rata-rata orang yang menikah pertama kali adalah 31,2 tahun pada tahun 2020, naik dari 29 tahun pada tahun 2000. Azubuike mengatakan orang yang lebih tua sering kali lebih terpaku pada gaya hidup mereka dan mungkin kurang fleksibel saat belajar berkompromi dalam hubungan baru.
Azubuike mengidentifikasi beberapa tantangan lain yang dihadapi oleh pernikahan yang sudah ada. Ia mengatakan bahwa pasangan saat ini memiliki lebih sedikit sistem pendukung karena mereka cenderung lebih mudah menjauh dari keluarga mereka daripada sebelumnya. Mereka juga dipaksa untuk tinggal di ruang bersama yang lebih sempit, di mana mereka sering kali harus bekerja berdampingan.
“Kami sedang melewati pandemi,” kata Azubuike. “Dan bekerja dari rumah, menghabiskan begitu banyak waktu bersama, banyak dari kita yang membutuhkan waktu terpisah.”
Azubuike mengatakan pasangan yang mempraktikkan ruang belajar bahwa waktu berpisah sebenarnya meningkatkan hubungan mereka.
Untungnya bagi pasangan yang kesulitan beradaptasi dengan lanskap modern, resep Azubuike tersedia di rumah. Dia menyarankan agar pasangan yang ingin memperkuat hubungan mereka mengikuti saran ini:
-
Komunikasi – Pasangan harus saling berbagi kebutuhan, aspirasi, mimpi, dan keinginan. Azubuike mengatakan pasangan harus mencoba mengingat kembali cara mereka berkomunikasi saat mulai berpacaran dan tetap konsisten, sehingga mereka tetap saling memahami satu sama lain. -
Kejelasan Pernikahan – Azubuike mengatakan Anda perlu memperjelas jenis kehidupan seks yang Anda inginkan jika Anda ingin saling menguntungkan. Berkomunikasi tentang seks membantu pasangan untuk lebih dekat dan memahami satu sama lain saat kehidupan berubah. -
Kasih sayang – Pasangan yang berbelas kasih saling membantu melewati rasa sakit dan penderitaan, dan saling memaafkan kesalahan masing-masing. Azubuike mengatakan pasangan harus berusaha mengingat bahwa belas kasih sering kali dimulai dengan memaafkan diri sendiri dan belajar cara memperbaiki kesalahan kita sendiri.