Direktur Jenderal Polisi Uttar Pradesh menginstruksikan para pejabat untuk memantau daerah sensitif selama perayaan Bakrid pada 17 Juni.
Pedoman yang dikeluarkan oleh DJP juga menyatakan bahwa semua platform media sosial akan dipantau sepanjang waktu dan tindakan segera akan diambil terhadap segala jenis postingan yang tidak menyenangkan atau menyesatkan.
Polisi secara khusus diarahkan untuk fokus pada wilayah-wilayah yang pernah dilaporkan terjadi insiden kekerasan. Arahan tersebut menyatakan bahwa pengaturan keamanan yang tepat harus diterapkan di area sensitif ini dan acara yang tidak terkait dengan festival tidak boleh diizinkan.
Daerah-daerah sensitif harus dipantau melalui drone dan kamera CCTV akan dipasang di lokasi-lokasi sensitif dan persimpangan, kata arahan itu.
Setiap perselisihan dari tahun-tahun sebelumnya mengenai kurban atau doa selama Bakrid harus segera diselesaikan, kata arahan tersebut, seraya menambahkan bahwa tindakan tegas harus diambil terhadap orang-orang yang terlibat dalam insiden komunal di masa lalu.
Polisi telah diinstruksikan untuk tidak mengizinkan umat Islam memberikan persembahan namaz (sholat) di pinggir jalan.
Polisi telah disarankan untuk mengambil tindakan untuk mencegah penyembelihan sapi dan pengangkutan ternak ilegal ke seluruh negara bagian. Polisi juga telah diarahkan untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah pergerakan hewan di dekat masjid saat salat.
Arahan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa insiden kecil sekalipun harus ditanggapi dengan serius, dan tindakan segera harus diambil untuk menyelesaikan perselisihan apa pun selama festival.
