Home Uncategorized Jumlah kematian warga sipil dalam konflik meningkat sebesar 72% pada tahun 2023

Jumlah kematian warga sipil dalam konflik meningkat sebesar 72% pada tahun 2023

29
0
Jumlah kematian warga sipil dalam konflik meningkat sebesar 72% pada tahun 2023

Jumlah kematian warga sipil akibat konflik bersenjata di seluruh dunia meningkat 72% tahun lalu, lapor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Türk, Selasa (18) ini.

“Pada tahun 2023, data yang dikumpulkan kantor saya menunjukkan jumlah kematian warga sipil dalam konflik bersenjata meningkat sebesar 72%,” ujarnya saat membuka sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Lebih lanjut, Türk memperingatkan bahwa persentase perempuan yang terbunuh pada tahun 2023 meningkat dua kali lipat dan persentase anak-anak meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam pidatonya, ia juga menyerukan komunitas internasional untuk “menemukan jalan menuju perdamaian.”

Pada bulan Mei lalu, PBB telah mengklasifikasikan kondisi perlindungan warga sipil pada tahun 2023 sebagai “sangat suram”. Secara total, PBB mencatat setidaknya 33.443 kematian warga sipil dalam konflik bersenjata, angka tersebut 72% lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.

“Tujuh dari 10 kematian yang tercatat terjadi di Wilayah Pendudukan Palestina dan Israel, menjadikan ini konflik paling mematikan bagi warga sipil pada tahun 2023,” bunyi teks tersebut.

Dokumen tersebut juga menyebutkan penculikan warga sipil oleh Hamas dan respons militer Israel yang intens di Gaza, yang menyebabkan “kematian warga sipil pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade.”

Sudan juga termasuk di antara negara-negara yang mencatat “puluhan ribu warga sipil tewas dan terluka serta jutaan orang mengungsi” akibat “konflik mematikan” yang pecah pada April 2023.

Menurut PBB, di Republik Demokratik Kongo, Myanmar, Nigeria, wilayah Sahel, Somalia, Suriah, Ukraina dan negara-negara lain, konflik yang ada terus berlanjut dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda, namun “dengan pola yang konsisten menimbulkan kerugian sipil yang serius dan abadi.” .

Source link