Home Uncategorized Genjot Ekosistem Ekonomi Digital, Grab Dorong Startup Maksimalkan Peran Teknologi

Genjot Ekosistem Ekonomi Digital, Grab Dorong Startup Maksimalkan Peran Teknologi

35
0
Genjot Ekosistem Ekonomi Digital, Grab Dorong Startup Maksimalkan Peran Teknologi

Jakarta – Perusahaan teknologi Grab Indonesia kembali mengadakan Grab Ventures Velocity (GVV) untuk membantu pengembangan perusahaan rintisan berbasis teknologi.

Baca Juga:

Pedagang Kecil dan UMKM Tolak Aturan Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan

Direktur Pelaksana Negara Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan bahwa GVV diadakan untuk membantu dan membimbing pelaku usaha rintisan lokal mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Pendaftaran GVV Batch 7 bagi pegiat usaha rintisan lokal dibuka dari 13 Juni sampai 4 Juli 2024.

“Tidak hanya berfokus pada UMKM dan ESG, GVV tahun ini memperluas cakupannya ke sejumlah model bisnis untuk memaksimalkan manfaat teknologi di berbagai sektor. Sehingga semakin banyak startup lokal yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” kata Neneng dikuitp dari keterangannya, Kamis, 20 juni 2024.

Baca Juga:

Raup Laba Bersih Rp 1,05 Triliun pada 2023, Summarecon Tebar Dividen Rp 148,5 Miliar

Dia menjelaskan, pelaksanaan GVV Batch 7, yang mengusung tema Pengapian Digital: Mengkatalisasi Startup Indonesia untuk Kesuksesan Berkelanjutandidukung oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures dan media Tech in Asia.

Program akselerator perusahaan rintisan ini fokus menjaring perusahaan rintisan dengan model bisnis Langsung ke Konsumen (D2C), terutama di bidang ritel dan kecantikan. Selain itu, GVV berusaha menjaring perusahaan rintisan yang bergerak di bidang perniagaan sosial, keberlanjutan (ESG), pengembangan UMKM, dan manajemen sumber daya manusia (Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/HRIS).

Baca Juga:

Jalin Sinergi dengan Pemerintah Daerah, Bea Cukai Dukung Digitalisasi dan Globalisasi UMKM

Perusahaan rintisan yang terpilih sebagai penerima pembinaan dalam Program GVV akan mendapatkan pembinaan selama 12 sampai 16 minggu. Pembinaan perusahaan rintisan meliputi pelatihan, mentoring, dan lokakarya dengan sejumlah pakar dan praktisi mengenai pencitraan merek, penggalangan dana, dan strategi pergi ke pasar.

Perusahaan rintisan yang terpilih juga dapat mengeksplorasi potensi-potensi pengembangan bisnis melalui pemanfaatan akses pasar serta peningkatan kapasitas teknologi lewat jaringan ekosistem Grab dan OVO.

Selain itu, mereka akan mendapat kesempatan melakukan program pilot di dalam ekosistem Grab, menjangkau langsung konsumen, mitra pedagang, dan mitra pengemudi.

GVV dilaksanakan sejak 2018 di negara-negara Asia Tenggara. Program akselerator ini tercatat telah menempa 36 perusahaan rintisan di Asia Tenggara hingga 2023. Perusahaan rintisan asal Indonesia yang telah memanfaatkan program di antaranya Haus!, iSeller, Mangkokku, Majoo, dan Qoala.

Halaman Selanjutnya

Selain itu, mereka akan mendapat kesempatan melakukan program pilot di dalam ekosistem Grab, menjangkau langsung konsumen, mitra pedagang, dan mitra pengemudi.

Halaman Selanjutnya

Source link