Gambar-gambar yang dibagikan di media sosial tentang umat Islam yang sedang salat berjamaah di sebuah taman di Montreal telah memicu kontroversi di provinsi tersebut.
Anggota komunitas Muslim di kota itu berkumpul awal pekan ini untuk merayakan Idul Adha, hari libur untuk menandai berakhirnya ibadah haji tahunan ke Mekah.
Namun salat berjamaah mereka di sebuah taman di wilayah Ahuntsic-Cartierville menimbulkan keluhan dari warga dan pakar politik.
Surat kabar Le Devoir menerbitkan surat dari sekelompok sekuler yang mengecam salat berjamaah, dan topik tersebut dibahas di media.
Sebagai tanggapan, Wali Kota Emilie Thuillier mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk melarang semua acara keagamaan di taman umum.
Frederic Dejean, seorang profesor di departemen agama di Universite du Quebec a Montreal, mengatakan pertemuan umat Kristen dalam jumlah besar yang terjadi di jalan-jalan pusat kota Montreal tidak menimbulkan kemarahan.
Namun David Rand, juru bicara kolektif yang mewakili organisasi pro-sekularisme di Quebec, mengatakan perayaan keagamaan tidak boleh diizinkan di ruang publik karena akan mengecualikan orang-orang yang bukan penganut agama tersebut.
Samer Majzoub dari Forum Muslim Kanada mengatakan tidak ada yang kontroversial mengenai perayaan Idul Fitri dan dia mengatakan umat Islam dikucilkan secara tidak adil di provinsi tersebut.
– Laporan The Canadian Press ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Prancis pada 11 Juni 2024.
