DMK menuduh BJP bertanggung jawab atas kematian tragis di India Insiden hooch Kallakurichi, mengklaim bahwa metanol yang digunakan untuk memproduksi minuman keras terlarang tersebut bersumber dari Puducherry, sebuah negara bagian yang diperintah oleh aliansi pimpinan BJP. Seorang pemimpin DMK menyebut insiden itu sebagai “konspirasi yang direncanakan oleh Annamalai”.
Lebih dari 50 orang di distrik Kallakurichi di Tamil Nadu meninggal setelah mengonsumsi minuman keras palsu pada 18 Juni.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Organisasi DMK RS Bharathi secara terang-terangan menyalahkan presiden BJP Tamil Nadu K Annamalai atas insiden tersebut. Tuduhan Bharathi muncul sebagai tanggapan atas tuntutan Annamalai sebelumnya agar Ketua Menteri MK Stalin mengundurkan diri atas tragedi tersebut.
Berbicara kepada India Today TV, Annamalai mengkritik MK Stalin, menyarankan agar Ketua Menteri melakukan introspeksi apakah dia harus duduk di kursi tersebut setelah apa yang terjadi.
Menanggapi pernyataan tersebut, Bharathi menegaskan, “Jika ada yang perlu mengundurkan diri, itu adalah menteri mereka (BJP) dan Ketua Menteri Puducherry. Polisi memberi tahu kami bahwa bahan mentahnya berasal dari sana. BJP bertanggung jawab. Mereka telah melakukannya. Saya menyebut ini konspirasi yang direncanakan oleh Annamalai. Ini terkait dengan pemilu Vikravandi. Saya ragu apakah ini dilakukan sebelum pemilu.”
Bharathi lebih lanjut mempertanyakan apakah para pemimpin dan menteri BJP dimintai pertanggungjawaban atas insiden di masa lalu.
“Apakah Menteri Perkeretaapian mengundurkan diri setelah kecelakaan kereta api Darjeeling? Apakah Menteri Persatuan mengundurkan diri karena konspirasi yang melanda NEET? Apakah Narendra Modi mengundurkan diri pada tahun 2009 ketika 137 orang meninggal setelah menenggak minuman keras terlarang?” tanya RS Bharathi.
Ia juga menuduh Annamalai menyebarkan informasi palsu terkait kejadian tersebut, termasuk pengunduran diri Inspektur Polisi di wilayah tersebut.
Tragedi Kallakurichi hooch
Pada tanggal 18 Juni, beberapa pria, sebagian besar adalah buruh harian lepas dari Karunapuram di distrik Kallakurichi, diduga mengonsumsi minuman keras palsu yang dijual dalam kemasan dan sachet. Pada malam hari, banyak dari mereka yang mulai mengalami gejala seperti diare, muntah-muntah, sakit perut, dan iritasi pada mata.
Sebanyak 53 orang tewas dalam kejadian tersebut, sedangkan puluhan lainnya masih dalam kondisi kritis.
Menurut Ketua Menteri MK Stalin, kematian tersebut disebabkan oleh konsumsi ‘arak campuran metanol’. Empat orang ditangkap terkait penjualan minuman keras ilegal tersebut.
